25 September 2008

PELATIHAN MASTER TEACHER

Informasi dari Unnes ...

Block Grant program percepatan pemerataan mutu pendidikan daerah tertinggal tahun 2008. Kegiatan ini dalam bentuk Pelatihan Master Teacher dalam rangka pemberdayaan KKG/ MGMP melalui pemanfaatan Information and Telommunication Technologi (ICT) dalam peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan ini merupakan kerjasama Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen pendidikan Nasional dengan Universitas Negeri Semarang. Secara khusus tujuan program ini adalah :

a. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat, inovasi, dan kreativitas guru menggunakan ICT sebagai media peningkatan kompetensi dan kinerja profesionalnya dalam melaksanakan profesinya.

b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasikan fasilitas ICT sebagai media pendidikan, media komunikasi dan media informasi.

c. Membangun jaringan komunikasi dan kerjasama antar profesi, baik di daerah tertinggal maupun daerah lain yang lebih maju.

d. memanfaatkan fasilitas ICT untuk membangun jaringan bisnis dengan pelaku bisnis lokal dalam pemasaran maupun pendidikan kecakapan hidup.

Untuk provinsi Jawa ada 6 (enam) kabupaten yang diberi block grant, yaitu kabupaten Batang, Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, Rembang dan Wonogiri. Peserta Pelatihan master Teacher dari setiap Kabupaten sebanyak 5 kelompok, yang terdiri dari 1 kelompok KKG SD, 3 Kelompok MGMP SMP, dan 1 Kelompok MGMP SMA, yang masing-masing kelompok dipilih 6 guru, sehingga dari setiap kabupaten sebanyak 30 orang ruru dan seluruh peserta pelatihan ini sebanyak 180 orang guru. Dalam pelatihan ini mendapat dukungan dan sertifikat dari Intel Education yang bertaraf Internasional.

Peserta Pelatihan master Teacher, setelah lulus pelatihan ini diwajibkan melatih Partisipant Teacher yaitu rekan guru seprofesinya pada masing-masing KKG/ MGMP sebanyak 5 orang guru, sehingga diharapkan pada akhir ini guru Teacher-guru yang memiliki kemampuan ICT di Jawa Tengah dengan bersertivikat Internasional sekurang-kurangnya ada 1.080 orang guru, yang terdiri dari 180 orang guru Master Teacher dan 900 guru Partisipant Teacher.

Di samping itu setiap KKG/ MGMP yang mengikuti program ini akan mendapatkan hibah peralatan ICT dari Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik Nasional, yang direncankan didistribusikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Setempat.

Selengkapnya...

22 September 2008

PENDIDIKAN PERSPEKTIF ISLAM

Pendidikan menurut Islam didasarkan pada asumsi bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah yaitu dengan membawa "potensi bawaan" seperti potensi "keimanan", potensi untuk memikul amanah dan tanggung jawab, potensi kecerdasan, potensi fisik. Karena dengan potensi ini, manusia mampu berkembang secara aktif dan interaktif dengan lingkungannya dan dengan bantuan orang lain atau pendidik secara sengaja agar menjadi manusia muslim yang mampu menjadi khalifah dan mengabdi kepada Allah SWT.

Dalam al-Qur'an dijumpai ayat-ayat yang menggambarkan sifat-sifat hakiki manusia yang mempunyai implikasi baik terhadap tujuan maupun cara pengarahan perkembangannya. Misal : tentang tanggung jawab, bahwa manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi juga potensi untuk bertanggung jawab atas perbuatannya dan sesuai dengan tingkat kemampuan daya pikul seseorang menurut kodrat atau fitrah-nya [QS. Al-Mu'minun:115 dan Al-Baqrah:286]. Selain itu juga manusia pada hakekat dan menurut kejadiannya bersedia dan sanggup memikul amanah [QS. Al-Ahzab : 72]. Hal yang juga penting implikasinya bagi pendidikan adalah tanggung jawab yang ada pada manusia bersifat pribadi, artinya tidaklah seseorang dapat memikul beban orang lain, beban itu dipikul sendiri tanpa melibatkan orang lain [QS. Faathir:18]. Sifat lain yang ada pada manusia adalah manusia diberi oleh Allah kemampuan al-bayan [fasih perkataan - kesadaran nurani] yaitu daya untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya melalui kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang baik [QS. Ar-Rahman: 3-4].

Pada hadits Rasulullah, "barang siapa ingin mencapai kebahagian dunia harus ditempuh dengan ilmu dan barang siapa yang mencari kebahagian akhirat juga harus dengan ilmu, dan barang untuk mencari keduanya juga harus dengan ilmu".

Dari pandangan ini, dapat dikatakan bahwa tugas dan fungsi pendidikan pertama adalah mengarahkan dengan sengaja segala potensi yang ada pada seseorang seoptimal mungkin sehingga ia berkembang menjadi seorang muslim yang baik.

Kedua
, peranan pendidikan atau pengarah perkembangan. Potensi manusia yang dibawah sejak dari lahir itu bukan hanya bisa dikembangkan dalam lingkungan tetapi juga hanya bisa berkembang secara terarah bila dengan bantuan orang lain atau pendidik. Dengan demikian, tugas pendidik mengarahkan segala potensi subyek didik seoptimal mungkin agar ia dapat memikul amanah dan tanggung jawabnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, sesuai dengan profil manusia Muslim yang baik.

Ketiga, profil manusia Muslim. Profil dasar seorang Muslim yang baik adalah ketaqwaan kepada Allah. Dengan demikian, perkembangan anak haruslah secara sengaja diarahkan kepada pembentukan ketaqwaan.

Keempat, metodologi pendidikan. Metodologi diartikan sebagai prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan mengarahkan perkembangan seseorang, khususnya pada proses belajar-mengajar. Maka, pandangan bahwa seseorang dilahirkan dengan potensi bawaan tertentu dan dengan itu ia mampu berkembang secara aktif dalam lingkungannya, mempunyai implikasi bahwa proses belajar-mengajar harus didasarkan pada prinsip belajar siswa aktif [student active learning] [Anwar Jasin, 1985:4-5].

Selengkapnya...

20 September 2008

ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH !!!

Sudah rahasia umum jika pendidikan sekarang sangat mahal. Yah seperti kata buku, ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH !!! Memprihatinkan, tapi itulah kenyataannya. Masuk TK saja bisa mencapai ratusan ribu maupun jutaan rupiah, belum lagi kalo masuk SD-SMP-SMA-Universitas yang favorit. Kalau dihitung, seseorang yang masuk TK sampai dengan Universitas yang favorit akan menghabiskan 100 juta lebih. Weleh-weleh ...

Sekolah memang harus mahal, itulah stigma yang tertanam di benak sebagian orang, dari orang awam dan bahkan sampai beberapa pejabat depdiknas. benarkah demikian??? Itu adalah omongan sesat, mereka yang bicara ngelantur begitu sudah pasti tidak pernah lihat kondisi luar. Malaysia, Jerman, bahkan Kuba sekalipun bisa membuat pendidikannya sangat murah dan dapat diakses oleh sebagian besar lapisan masyarakatnya.
Pendidikan tidak lagi untuk kalangan kaum kecil, hanya untuk kalangan berduit meskipun mempunyai kognitif dan ketrampilan kurang. tak hayal jika anak kurang mampu tidak bisa mengenyam pendidikan yang layak. Masa depan suram pun menghantui. Sampai kapankah DISKRIMINASI ini akan berakhir ???
Selengkapnya...

SEKOLAH SWASTA NASIB MU KINI ...

Ketika seorang siswa dengan ekonomi pas-pasan, saat itulah, dia akan masuk perangkap diskriminasi pendidikan. Tidak lagi ada harapan masuk sekolah pemerintah. Karena saat ini, sekolah pemerintah (baca negeri) hanya menampung anak rakyat yang berprestasi di arena kognitif semata dan tentunya mempunyai ekonomi selangit. Jika berprestasi rendah dan ekonomi pas-pasan, siswa mulai masuk anak swasta yang serba diwarnai diskriminasi.

Diskriminasi pertama, siswa akan masuk keranjang tidak mampu secara kognitif. Mereka akan masuk sekolah swasta yang dianggap sekolah nomor dua setelah negeri. Anehnya, masyarakat menerima diskriminasi ini dengan berlomba-lomba menjaga gengsi yang ditandai dengan memasukkan anaknya ke negeri. Dan tidak ada jaminan anaknya nanti akan berbekal ketrampilan, pengetahuan dan moral yang baik.


Kecuali sekolah swasta yang mandiri dan kaya, sekolah swasta pinggiran selalu serba kekurangan, baik dana, sarana, maupun kognisi siswa karena perasan (buangan) dari negeri yang telah terdiskriminasi. Anehnya, media massa tidak akan pernah melirik siswa yang masuk keranjang diskriminatif ini. Yang diekspos selalu siswa yang berada di negeri dengan potensi yang bagus. Dan apakah siswa swasta juga tidak ingin bersaing, dan apakah swasta tidak mempunyai potensi atau ketrampilan yang lebih ???

Diskriminasi kedua, pemerintah selalu memandang sekolah swasta sebagai sekolah di luar jangkauannya. Yang selalu menjadi bahan untuk dikembangkan selalu didominasi sekolah negeri. Akibatnya, pandangan sebelah mata pun terjadi. Pertanyaannya sekarang : sekolah swasta apa juga tidak ikut andil dalam mengembangkan potensi anak bangsa ???

Diskriminasi ketiga, siswa yang tidak masuk negeri dianggap sebagai biang kenakalan dan ketidakaturan dalam bersikap. Celoteh masyarakat pun akan membentuk karakter dari anak swasta, karena sudah diberi label. Maka ketidakteraturan itupun terjadi. Apakah sekolah swasta juga tidak punya tata tertib??? Dan apakah para guru juga tidak memperhatikan sikap dari siswanya???

Padahal, kalau dirunut lebih jauh, siswa sekolah swasta berjumlah lebih banyak dari siswa di negeri karena kapasitas yang tidak mencukupi. Untuk itu, sudah menjadi tugas pemerintah untuk menampung mereka karena tanggung jawab berdasarkan UUD 1945, pemerintah berada di garda depan. Pemerintah juga berkewajiban mengembangkan sekolah swasta.


Selengkapnya...

19 September 2008

PENDIDIKAN MAU KEMANA ???

Apa sih hakikat pendidikan? Apakah tujuan yang hendak dicapai oleh institusi pendidikan?


Agak miris lihat kondisi saat ini. Institusi pendidikan tidak ubahnya seperi pencetak mesin ijasah. Agar laku, sebagian memberikan iming-iming : lulus 100 %, status disetarakan, dapat ijazah, absen longgar, dsb. Apa yang bisa diharapkan dari pendidikan kering idealisme seperti itu. Ki hajar dewantoro mungkin bakal menangis lihat kondisi pendidikan saat ini. Bukan lagi bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa (seperti yang masih tertulis di UUD 45), tapi lebih mirip mesin usang yang mengeluarkan produk yang sulit diandalkan kualitasnya.


Pendidikan lebih diarahkan pada menyiapkan tenaga kerja "buruh" saat ini. Bukan lagi pemikir-pemikir handal yang siap menganalisa kondisi. Karena pola pikir "buruh" lah, segala macam hapalan dijejalkan kepada anak murid. Dan semuanya hanya demi satu kata : IJAZAH! ya, ijazah, ijazah, ijazah yang diperlukan untuk mencari pekerjaan. Sangat minim idealisme untuk mengubah kondisi bangsa yang morat-marit ini, sangat minim untuk mengajarkan filosofi kehidupan, dan sangat minim pula dalam mengajarkan moral.


Selengkapnya...

18 September 2008

HIDUP ???

Hidup ??? Satu kata penuh tanda tanya...

Suatu pertanyaan besar ....
Mengapa kita di ciptakan di bumi ???
Untuk apa ??? Bagaimana ??? Mau kemana ???
Dan sejuta pertanyaan yang mengiringi ...

Mari kita renungkan sejenak ...
Apakah anda sudah menemukan jawabannya ???
Selengkapnya...